Sejarah Desa Kombang

  

Sejarah Desa kombang 



   Bermula dari seorang petapa yang bertapa di asta majapahit dan asta ponjuk yang ada di Desa Kombang, Pada suatu malam petapa itu bermimpi bertemu dengan seorang gadis cantik dan sempat berkenalan dalam mimpi. Setelah bangun dari tidurnya wanita yang mengenalkan diri tadi terbayang dalam benak sang petapa, kemudian petapa itu jatuh cinta terhadap gadis itu. Gadis tu bernama “Kencono Wungu”

Kemudian petapa itu mencari gadis yang dicintainya. Setelah sekian lama mencari, akhirnya gadis itu di ketemukan dan ternyata dia adalah putri kraton di pulau jawa. Dengan semangat yang berkobar kobar sang petapa itu langsung melamar gadis itu dengan pasrah apapun akibatnya, karna sang petapa itu sadar akan dirinya dan siapa putri yang akan di lamarnya dia adalah putri kraton dan sekaligus putri mahkota satu satunya.

Setelah dilamar Kencono Wungu menerima lamaran sang prtapa tadi  dengan syarat harus membawa lamaran orang satu Desa. Dengan hati agak ragu, sang petapa itu menyanggupi syarat yang di ajukan sang putri. Setelah tiba pada waktu yang telah ditentukan, sang petapa hampir putus asa karna harus menanggung beban seberat itu, diluar dugaan dan penuh keajaiban, tiba tiba kumbang pun berdatangan ke Desa tempat petapa tadi untuk menghasilkan madu. Akhirnya dengan madu kumbang itulah kemudian orang satu Desa melamar gdis yang dicintai petap tadi.

Akhirnya ayahanda Kencono Wungu (sang raja di kerajaan itu) Bersabda kalau begitu Desa kamu kuberi Nama KUMBANG (Kumbang dalam bahasa madura adalah Kombang) Dengan demikian dikenallah nama KOMBNG.  Sumber :  K. ANAM   Umur     : 93 Tahun


Desa kombang memiliki 22 RT yang tersebar di 6 Dusun diantaranya adalah Dusun Kombang, Talaga, Lembana, Galisek Laok, Galisek Daja, dan Gunung Malang adapun ke-6 dusun tersebut memiliki sejarah masing-masing yaitu:

1. Desa Kombang

       Kombang yang mempunyai Luas Lahan 552,7 Ha. Nama dusun kombang itu di ambil dari kejadian yang terjadi pada saat Habib melakukan perjalanan di desa kombang, di tengah-tengah perjalananya Habib itu melihat ada bambu-bambu yang berlubang, tiba-tiba dari beberapa lubang tersebut keluarlah seekor Kombang yang dalam bahasa indonisianya disebut serangga, sejak kejadian itulah dusun ini di namai dusun kombang.  


2. Dusun Telaga
     Talaga yang mempunyai Luas Lahan 638,3 Ha.Nama dusun Talaga di juga berangkat dari kisah perjalana Habib Abdullah yang sesampainya di suatu tempat di sebelah barat daya desa Kombang beliau melihat talaga (genangan air yang luas dan melimpah. Ada juga yang bilang bahwa di Dusun Telaga ini merupakan sumber dari mata air di Desa Kombang), maka dari situlah nama dusun talaga kemudian di ambil.

3. Dusun Lembana
Lembana yang mempunyai Luas Lahan 284,5Ha. Nama Dusun Talaga di ambil dari perjalanan Habib Abdullah sampailah pada dataran rendah dari desa kombeng, yang kalau bahasa maduranya itu di sebut lembena, sejak itulah untuk dataran rendah di sebelah selatan Desa Kombang itu di sebut lembena hingga sampai saat  ini di jadikan salah satu nama dusun di desa kombang.

4. Dusun Galisek Laok
      Galisek Laok yang mempunyai Luas Lahan 323,7Ha. Sebenarnya nama Galisek Laok itu diambil dari peribahasa orang madura yang terdiri dari dua kata yaitu Gali dan Asessek, Geli itu artinya kekar/ kebal sedangkan  asessek itu adalah bersisik. peribahasa tersebut di berikan kepada seseorang yang senantiasa bekerja yang tak kenal waktu dan tak kenal lelah. Dahulu kala ada seorang suami istri di Desa  Kombang yang senantiasa tiap hari suaminya bekerja seperti halnya biasanya di Desa Kombang yaitu sebagai nelayan sedangkan sang istri bekerja sebagai tani, karena suami istri tersebut tidak kenal lelah dan senantiasa tidak ada di rumahnya maka di julukilah pasangan itu dengan peribahasa gelisek yang akhirnya sampai sekarang di jadikan nama dusun karna manyoritas warga Dusun Gelisek senantiasa giat dan tak kenal lelah dalam bekerja. Sebenarnya ada banyak versi cerita sejarah tentang dusun  galisek ini, di karenakan sumber ceritannya itu hanya sedikit yang faham akan sejarah dusun galisek maka kami hanya mengambil yang menurut kami bersumber dari orang sudah sepuh dan tahu betul sejarah galisek itu sendiri.  
5. Dusun Galisek Daja
        Daya yang mempunyai Luas Lahan 386,3Ha, nama Galisek Daja itu sendiri. Sejarah gelisek daja itu sama halnya dengan sejarah yang di jelaskan di gelisek laok hanya saja ada yang membedakan yaitu antara laok dan daja. Kalau laok itu artinya selatan sedangkan daja itu artinya utaraaya.

6. Dusun Gunung Malang
     Gunung Malang yang mempunyai Luas Lahan 464,8Ha, nama Dusun Gunung Malang awal mulanya diambil dari sebuah nama gunung yang melintang diantara dua desa yaitu Desa Kombang dengan Desa Poteran. Karena gunung tersebut melintang diantara dua desa maka diambillah nama gunung malang yang dalam bahasa indonesia adalah Bukit Melintang.

0 Comments:

Posting Komentar