Jembatan Cinta

Jembatan cinta



jembatan cinta,kombang- talango- sumenep

    Love bridge lebih dikenal dengan Jembatan cinta salah satu destinasi wisata atau pesona alam di desa ujung wajah pulau kombang, Kecamatan talango, kabupaten sumenep. Keindahan yang sempurna telah mulai tergerus oleh kerakusan individu yang tak percaya akan ketentraman yang didapat jika hanya menjaga keindahan alaminya.
   Meskipun mulai berkerut setiap kulit wajahnya akan  tetapi mencoba tersenyum kepada setiap penikmat yang ingin melihatnya dan senyuman natural tampak menarik walaupun beberapa mata yang tak silau akanya, Mentari pagi waktu yang tepat jika kemauan untuk melihat lebar senyuman jembatan cinta
   Identik dengan anak muda embel-embel cinta menjadi nama yang mengambarkan wajahnya. Walaupun tidak ada tampak cinta dari setiap individu yang ada dinya. Kecuali dia yang mengerti dan melihat perih akan kondisinya. Cinta yang sebenarnya mungkin kepadaNYa atau sebagai cara untuk selalu mencintai segala apa yang diciptakannya. Jika ditempel di sebuah jembatan maka setiap insane yang menapak di jembatan tersebut akan dapat menikmati segala keindahan ciptaan sang maha penyayang yang melambangkan rasa cintaNYA kepada kita. Cinta ini yang harus di citrakan  agar dapat mejadi kosmetik penghalus dan pemutih wajah dan senyumannya.
   Jembatan dengan panjang lebih kurang 50 meter menjadi titik pesonanya. Tangan kiri tourism yang merusak wajah hingga kerutan semakin terlihat jelas menjadi pemutus pesona cinta dijembatan.
  Di ujung jembatan akan terlihat senyuman indah alami yang melambai kea rah kita setiap kali memandangnya. Senyuman itu”gili labak’’ tidak kuasa penasaran mata ini melihatnya.
Senyuman jembatan cinta mencoba terus selalu tersenyum kearah sahabatnya yang lebih muda dan cantik. Walaupun begitu tidak ada kata terlambat senyuman jembatan cinta kembali setidaknya mengurangi umur lebih muda.
    Tempat yang tepat untuk memulai wisata sebelum menapak di sebuah pulau kecil di seberang yang indah ”gili labak” dengan dengan segala mudahan akses dan kemudahan biaya di banding lainya,  kerugian yang disayangkan mencampakannya.

Pantai Ponjuk

Pantai Ponjuk


     Pantai ponjuk sebuah karya ciptaan sang pencipta yang sangat luar biasa kemolekan tubuh dan sinar senyuman wajah di ujung dibibirnya. Ketenangan pikiran dan jiwa seakan akan terasa begitu sangat jika kaki kecil ini menapaki ujung bibirnya. Hembusan angin yang membuat khalbu terasa nyaman seakan beban mengikuti kemana angin itu berhembus. Sebuah desa “kombang, talango, sumenep’’ sebagai tanah yang dipilih untuk menahan semua pesona yang tertampak darinya. 
    Karang batu yang begitu gagah bagaikan prajurit majapahit yag selalu menjaga setiap hempasan air yang memberontak keluar. Tidak pernah terpikir memberontak meskipun hanya sekedar menjadi tempat yang nyaman untuk menikmati segala yang ada dan tapak kaki yang kotor terhadapnya. Tanpa ada sedikit pasirpun yang selama ini menjadi layar depan untuknya tak menjadi penurun nilai keindahannya  dan sebaliknya pembuktian bahwa sebongkah batu berjejeran mampu menutupi kefamoran pasir di setiap wisata yang sama di lainya.
    Lambaian pohon ta’al (siwalan) dan tarian gemulai tanpa lelah selalu menyambut hembusan angin dan hempasan air serta terangnya sinar sang fajar. meskipun tak ada sedikit penglihatan untuk setiap geraknya yang jika diamati bagaikan tarian alam yang indah tak membuatnya lari
   Tak terdengar setitik nada siulanpun oleh individu di seluruh tapak wajahnya, yang dapat menganggu rasa hening darinya. Kecuali gemericik nada perpaduan air dan batu ditemani angin yang berselimut cahaya surya yang menjadi rangakain pohon yang menghasilkan buah hening yang manis setiap kali mencoba yang ada setiap saatnya.
   Senyuman kecil bercahaya’’gili labak’’ tampak mencoba berkomunikasi kepadanya dan kita serta mencoba menarik langkah ini kepadanya.
    Sebuah makam yang menjadi saksi bisu awal dari senyuman yang dapat dilihat oleh penikmat siap menjadi bagian keunikan lain dari keindahannya. Yang menjadi sebuah alat untuk selalu mengingat siapa yang menciptakannya walaupun dengan keindahan yang sangat bisa menutupi rasa syukur akan segala nikmatnya.

   Sebuah pantai di sumenep menjadi bukti nikmat tuhan mana yang kamu dustakan tidak ada ciptaan tuhan yang tidak indah segala ciptaan akan terlihat indah jika rahasia dibaliknya bisa kita lihat dan rasa iman ini selalu melekat di dalam diri.

Earthly Heaven in Kombang Village

 Earthly Heaven in Kombang Village

gili labak
sumber:https://suetoclub.wordpress.com/2015/08/22/gili-labak-surga-kecil-di-ujung-timur-madura/
     Percikan surga yang berada di tanah desa kombang kecamatan talanggo yang terpisah oleh jernihnya air khas laut jauh alami, sebagai bukti akan keindahan ciptaanNya. Menjadi salah satu anak kesayangan desa kombang yang paling berprestasi akan keindahannya yang semua mata bahkan telinggapun tertarik akan kefamorannya. Keindahan dari kejernihan laut yang biru serta kehidupan laut didalamnya dengan batuan karang dan sambutan ikan terasa sangat dekat riang menyambut.
   Tidak akan pernah rasa puas untuk mensyukuri kenikmatan pandangan akannya, waktu yang terus berjalan tidak akan pernah terasa walau sedetikpun, seperti pada umumnya setiap langkah kaki menujunya di bimbing oleh hembusan angin yang hemmm dan karpet putih yang menyelimuti kaki terasa lembut dengan kuat menarik ke bibir manis gili labak,
   Senyuman paling manis di antara anak desa kombang sebab perhatian yang lebih. Kala mentari senyum dan sapaan sampai jumpa lagi di saat itu dia tampak begitu hah,,,,, hati yang lemah terasa pastinya. 
   Secangkir air tawar tertuang dilautan menjadi symbol akan biaya yang dikeluarkan untuk menikmati gili labak, tak ada tandingan yang pantas untuknya kecuali dia yang jauh disana dan beberapa,
Tidak akan pernah mau semua anggota tubuh ini untuk pergi darinya, kecuali dengan rasa syukur memberi janji untuk tubuh lebih baik pada saat nanti, satu putaran jarum jam dapat kita nikmati perjalanan sebelum kaki ini napak di tubuhnya, 
   Perahu tak hentinya kapan, siapa, apa dan … menghantarkan kepadanya, dengan rintangan ombak yang mencoba memutar balikan arah dan tubuhnya juga rasa ingin menikmati menurun akan tetapi tak menjadi masalah terhadapnya,
Sajian pondok menjadi teman di saat janji rasa syukur masih belum terucap kepada tubuh untuk sejenak pergi secara nyata darinya karena secara intrinsic tidak akan pernah bisa. Fatamorgana tidak akan kuat menahan malu untuk berani Nampak di hadapan tatapan wajah gili labak, 
Walaupun kesulitan untuk memenuhi keinginan tubuh akan tidak begitu terasa yang kadang menjadi momok yang sulit di saat ada di sisi ruang lain. Menikmatin Keindahannya dapat menunutupi rasa ego di diri akan segala keinginan dan bahkan sejenak kebutuhan.
    Mata asing seakan-akan lebih tajam pandangannya dari mata lebar tanah air ini, mereka mulai menjajah keindahannya kesadaran akan potensi yang ada menjadi magnet yang kuat, apakah selera mereka yang rendah atau kita yang rabun akan keindahan tubuh kita sendiri, walaupun begitu gili labak tidak akan pernah menangis siapapun kaki ini akan selalu mendapat senyumannya, meskipun di dalam hati kerinduan melihat balasan senyuman kaki hitam kita terus menyelimuti. 
Desiran ombak dan sautan merdu kicauan burung berusaha menambah cobaan terlinga ini untuk menahan nikmat tuhan, 
  Beruntunglah kita yang pernah merasakan keindahan segala senyumannya, cobalah menahan kekaguman khalbumu melihat takjubnya jika waktu dan kondisi yang juga tak sabar mencobanya sebelum waktumu dan senyuman tak lagi tampak di saat yang maha segalannya melakukan kehendaknya.
Nikmat Tuhan Mana Yang Engkau Dustakan selalu terucap di kala ada padanya


Sosialisasi Pengenalan dan Pemeliharaan Website Desa oleh Mahasiswa KKN Kelompok 36 Universitas Trunojoyo Madura

 Sosialisasi Pengenalan dan Pemeliharaan Website Desa oleh Mahasiswa KKN Kelompok 36 Universitas Trunojoyo Madura

(10/01/24) Sumenep - Sebagai bentuk kontribusi dalam pengembangan teknologi informasi di tingkat desa, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 36 dari Universitas Trunojoyo Madura menyelenggarakan sosialisasi Pengenalan dan Pemeliharaan Website Desa di Desa Kombang, Kecamatan Talango, Sumenep, Madura. Kegiatan ini merupakan bagian dari program KKN yang bertujuan untuk memberikan manfaat nyata kepada masyarakat sekitar.
 
Acara sosialisasi diadakan di balai desa setempat dan dihadiri oleh warga masyarakat, tokoh-tokoh desa, serta perangkat desa. Sosialisasi melibatkan berbagai materi, termasuk pengenalan dasar-dasar website, cara membuat dan mengelola konten, serta langkah-langkah pemeliharaan rutin. Mahasiswa KKN juga memberikan demonstrasi praktis tentang cara menggunakan platform pembuatan website secara sederhana.

Pada sesi tanya jawab, masyarakat aktif bertanya tentang berbagai hal terkait pengelolaan website desa. Para mahasiswa dengan antusias memberikan jawaban dan memberikan panduan lebih lanjut kepada mereka yang ingin mulai membuat atau mengelola website desa.

Kegiatan sosialisasi Pengenalan dan Pemeliharaan Website Desa ini diharapkan dapat menjadi awal yang baik untuk peningkatan literasi digital di desa-desa sekitar dan memberikan dampak positif dalam pembangunan masyarakat secara keseluruhan.

Penempelan Poster Edukasi Membuang Sampah Dan Pencegahan Demam Berdarah Oleh Mahasiswa KKN Kelompok 36 Universitas Trunojoyo Madura

 Penempelan Poster Edukasi Membuang Sampah Dan Pencegahan Demam Berdarah Oleh Mahasiswa KKN Kelompok 36 Universitas Trunojoyo Madura 



(09/01/24) Sumenep - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 36 dari Universitas Trunojoyo Madura aktif terlibat dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya membuang sampah dengan benar dan mencegah penyebaran demam berdarah. Dalam rangka itu, mereka melaksanakan sosialisasi melalui penempelan poster di berbagai titik strategis di sekitar kota.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program KKN yang bertujuan untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Mahasiswa KKN tidak hanya berfokus pada tugas akademis, tetapi juga terlibat aktif dalam proyek-proyek pelayanan masyarakat.

Di bawah bimbingan dosen pembimbing lapangan, kelompok 36 KKN Universitas Trunojoyo Madura merancang poster edukasi yang menyoroti cara yang benar untuk membuang sampah dan langkah-langkah pencegahan demam berdarah. Poster-poster tersebut kemudian dipasang di tempat-tempat umum, seperti pasar tradisional, sekolah, dan pusat perbelanjaan, untuk menjangkau sebanyak mungkin lapisan masyarakat.




Salah satu anggota kelompok, Ika Fitriani, menjelaskan tujuan dari kegiatan tersebut, "Kami ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan upaya pencegahan demam berdarah. Edukasi melalui poster diharapkan bisa mencapai banyak orang dan memicu perubahan perilaku."

Selama proses penempelan poster, mahasiswa KKN juga berinteraksi langsung dengan masyarakat setempat. Mereka memberikan penjelasan lebih lanjut tentang isu-isu kesehatan dan lingkungan yang diangkat dalam poster, serta memberikan informasi tambahan yang diperlukan oleh masyarakat.

Dosen pembimbing lapangan, Dr. Andi Supardi, menyambut baik inisiatif mahasiswa tersebut. "Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, tetapi juga memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam mengaplikasikan pengetahuan yang mereka dapatkan di kelas ke dalam kehidupan nyata."




Dengan harapan bahwa pesan-pesan edukasi yang disampaikan melalui poster dapat mengubah perilaku masyarakat secara positif, kelompok 36 KKN Universitas Trunojoyo Madura berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat melalui berbagai kegiatan pelayanan masyarakat.

Sosialisasi Pengenalan Microsoft Word di Madrasah Tsanawiyah(MTS) Al-Khairat

 Sosialisasi Pengenalan Microsoft Word di Madrasah Tsanawiyah(MTS) Al-Khairat




Kreativitas dan pengetahuan teknologi tak lagi menjadi milik kalangan dewasa saja. Inisiatif KKN Kelompok 36 dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM) di Desa Gersempal membuktikan hal ini dengan menggelar program pembelajaran dasar Microsoft Word yang diikuti oleh siswa-siswa dari kelas 8 MTS Al-Akhairat. Melibatkan bantuan seluruh mahasiswa KKN lainnya, program ini tidak hanya membuka pintu untuk pemahaman dasar tentang pengolahan kata, tetapi juga menciptakan ruang untuk berkembangnya kreativitas anak-anak. 

Pentingnya literasi digital di era teknologi informasi saat ini menjadi dasar bagi KKN Kelompok 36 UTM untuk membawa pembelajaran dasar Microsoft Word ke sekolah-sekolah di Desa Kombang. Dengan menargetkan anak-anak dari kelas 8 MTS Al-Khairat, mereka ingin membantu membangun dasar pengetahuan teknologi yang kuat sejak dini. Sistem pembelajaran dirancang agar efektif dan mendukung keterlibatan setiap siswa.



Sesi pembelajaran dirancang agar tidak hanya informatif tetapi juga interaktif dan kreatif. Materi pembelajaran mencakup pengenalan antarmuka Microsoft Word, fungsi dasar seperti mengetik, memformat teks, mengubah font sampai mengenalkan dasar shortcut. Setiap siswa diberikan kesempatan untuk langsung mencoba sendiri di laptop mahasiswa KKN, dan mahasiswa KKN membimbing mereka step by step. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman teknis, tetapi juga membuka ruang bagi kreativitas siswa untuk bersinar. 

Program pembelajaran dasar Microsoft Word oleh KKN Kelompok 36 UTM di Desa Kombang bukan hanya tentang memberikan pengetahuan teknis, tetapi juga tentang membuka pintu bagi masa depan digital anak-anak. Terobosan dari mahasiswa KKN menciptakan lingkungan pembelajaran yang berdaya dan penuh semangat. Semoga langkah ini menjadi awal yang cerah bagi siswa Desa Kombang untuk terlibat aktif dalam dunia digital dan teknologi.

Mahasiswa KKN-36 UTM Bantu Atasi Permasalahan Air Bersih Menggunakan TTG Filterisasi Air di Desa Kombang

 Mahasiswa KKN-36 UTM Bantu Atasi Permasalahan Air Bersih Menggunakan TTG Filterisasi Air di Desa Kombang



(30/12/2023) Sumenep - Sedikitnya jumlah sumur bor di dusun Galisek Laok, desa Kombang mengandung bau belerang sehingga air disana dirasa tidak layak untuk digunakan apalagi untuk dikonsumsi. hal tersebut dikarenakan kondisi wilayah yang berada di pulau talango yang mengandung minyak dan belerang, meskipun masyarakat telah berupaya melakukan pengeboran sumur, sumber air tetap mengandung bau belerang dan tidak layak untuk digunakan saat ini kebutuhan air bersih untuk MCK (Mandi, Cuci, dan Kakus)  terpaksa masih menggunakan air yang mengandung belerang, sedangkan kebutuhan air untuk makan dan minum menggunakan air mineral. 

Oleh karena itu, diperlukan alternatif lain untuk membantu ketersediaan air bersih yaitu dengan menggunakan filterisasi air sederhana yang dapat menyaring bau dan kotoran termasuk bau belerang menjadi air layak pakai untuk MCK (Mandi,Cuci,Kakus). Filter air ini dapat digunakan untuk mengelola air dari sumur bor yang mengandung belerang menjadi air layak pakai dengan cara penggunaan dan perangkaian yang mudah. Air yang ditampung dari tandon hasil dari sumur bor kemudian dialirkan menuju filter air dengan tiga lapis filter yang pertama yaitu filter 0,5 untuk menyaring kotoran kasar, kemudian filter 0,1 untuk menyaring kotoran lembut, kemudian filter penyaring bau untuk menyaring bau belerang yang terkandung pada air, sehingga didapat air layak pakai dan langsung dialirkan ke masyarakat untuk digunakan. 

Namun, air olahan ini masih belum dapat dikonsumsi sebagai air minum karena belum melalui proses kimia, sehingga kandungan belerang dalam air tersebut belum bisa sepenuhnya hilang. Cara merangkai filter air yaitu sebagai berikut:
  1. siapkan pipa paralon dengan panjang 15cm umtuk menyambung antara filter dengan pipa dari saluran tandon air
  2. siapkan pipa L untuk menyambung belokan dari saluran tandon ke filter air
  3. rekatkan sambungan pipa tersebut menggunakan lem
  4. buka kran air dari saluran tandon untuk mencoba melihat hasil air yang keluar dari filter


program ini ditujukan untuk membantu masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan air bersih untuk MCK. program ini bisa membantu menghemat biaya warga dusun Galisek laok untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

Pendataan Penduduk di Desa Kombang oleh Mahasiswa KKN Kelompok 36 Universitas Trunojoyo Madura

Pendataan Penduduk di Desa Kombang oleh Mahasiswa KKN Kelompok 36 Universitas Trunojoyo Madura



Pendataan Penduduk di Desa Kombang oleh Mahasiswa KKN Kelompok 36 Universitas Trunojoyo Madura () Sumenep - Mahasiswa Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 36 dari Universitas Trunojoyo Madura aktif terlibat dalam kegiatan pendataan penduduk di Desa Kombang. Dengan semangat penuh, mereka berupaya memberikan kontribusi positif untuk pengembangan desa dan masyarakat sekitar.


Kegiatan ini merupakan bagian dari program KKN yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Kelompok 36 Universitas Trunojoyo Madura sebagai permintaan dari pemerintahan desa Kombang. Melalui pendataan penduduk ini, diharapkan akan tercipta informasi yang akurat dan up-to-date mengenai struktur penduduk, kebutuhan, serta potensi-potensi yang dimiliki oleh Desa Kombang.


Mahasiswa KKN Kelompok 36 Universitas Trunojoyo Madura dibagi menjadi beberapa kelompok. Dibagi menjadi beberapa kelompok dikarenakan Desa Kombang memiliki 6 dusun. Jadi, setiap kelompok yang sudah dibagi tersebut ditugaskan tiap-tiap dusun. Pendataan ini dilakukan secara berkala, dikarenakan banyaknya penduduk yang terdapat di desa Kombang.

Pemasangan Lampu Jalan dengan Sensor Cahaya Otomatis di Desa Kombang oleh Mahasiswa KKN Kelompok 36 Universitas Trunojoyo Madura

 Pemasangan Lampu Jalan dengan Sensor Cahaya Otomatis di Desa Kombang oleh Mahasiswa KKN Kelompok 36 Universitas Trunojoyo Madura



(28/12/23) Sumenep - Mahasiswa KKN-36 UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA melaksanakan program kerja pemasangan lampu jalan dengan sistem sensor cahaya otomatis di desa Kombang pemasangan tersebut bertempat di dusun Kombang dikarenakan belum terdapat pencahayaan yang memadai di dusun tersebut. Kegiatan pemasangan lampu jalan mendapatkan dukungan dari perangkat desa terutama kepala desa dan juga masyarakat di desa kombang. Selain itu bersama mahasiswa KKN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA kepala dusun berpartisipasi dalam pemasangan lampu jalan tersebut.


Sebelumnya, pemasangan lampu jalan untuk dusun kombang telah disiapkan jauh hari oleh mahasiswa KKN-36 UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA, dimulai dengan memesan lampu LED hingga sampai ditangan kami, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan tiang menggunakan bambu bekas pembangunan dari swadaya masyarakat sekitar, setelah tiang jadi kami langsung memulai merakit dan memasang lampu tersebut dilokasi yang sebelumnya sudah ditentukan. pemasangan lampu jalan ini diharapkan dapat mempermudah masyarakat dalam berkendara di malam hari di desa kombang.


Kegiatan pemasangan lampu jalan ini sudah berjalan dengan lancar, dari mulai pembuatan hingga pemasangan.melalui kegiatan ini diharapkan membawa manfaat bagi masyarakat desa kombang. dan kami mahasiswa KKN-36 UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA, berterimakasih kepada masyarakat desa yang telah banyak membantu dan mendukung program kerja kami.

Turun Desa oleh Mahasiswa KKN Kelompok 36 Universitas Trunojoyo Madura di Desa Kombang

 Turun Desa



(26/12/23) Sumenep - Dalam rangka meningkatkan sinergi antara mahasiswa yang sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan masyarakat, Acara dimulai dengan kegiatan turun. Kegiatan turun desa yaitu bersilahturahmi ke rumah kepala dusun dan juga rumah masyarakat desa Kombang.

Mahasiswa KKN juga berkesempatan untuk memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan mereka di desa. Mereka berbagi rencana kegiatan yang telah mereka susun untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat setempat selama periode KKN. Kegiatan-kegiatan tersebut mencakup berbagai aspek, mulai dari pemberdayaan masyarakat, pengembangan keterampilan, hingga inisiatif kebersihan lingkungan.




Selama sesi dialog yang penuh interaktif, Kepala Dusun memberikan masukan yang berharga dan membagikan pengalaman serta harapan terhadap peran mahasiswa KKN dalam pengembangan desa. Beliau menyatakan kesiapannya untuk mendukung dan memfasilitasi keberhasilan setiap kegiatan yang direncanakan oleh para mahasiswa.

Selain itu, acara silaturrahmi ini menjadi momen penting untuk membangun kemitraan yang erat antara mahasiswa KKN dan masyarakat. Adanya saling pengertian dan kerjasama yang baik diharapkan dapat menciptakan dampak positif jangka panjang untuk kedua belah pihak.



Semoga melalui silaturrahmi ini, langkah-langkah konstruktif dapat diambil untuk membawa perubahan positif yang signifikan di desa meskipun tidak sempat mendatangi semua kepala dusun yang ada dikarenakan kepala dusun jadwalnya padat setidaknya sudah memulai menjalin silaturrahhmi untuk kelancaran acara KKN di Desa Kombang.