Earthly Heaven in Kombang Village

 Earthly Heaven in Kombang Village

gili labak
sumber:https://suetoclub.wordpress.com/2015/08/22/gili-labak-surga-kecil-di-ujung-timur-madura/
     Percikan surga yang berada di tanah desa kombang kecamatan talanggo yang terpisah oleh jernihnya air khas laut jauh alami, sebagai bukti akan keindahan ciptaanNya. Menjadi salah satu anak kesayangan desa kombang yang paling berprestasi akan keindahannya yang semua mata bahkan telinggapun tertarik akan kefamorannya. Keindahan dari kejernihan laut yang biru serta kehidupan laut didalamnya dengan batuan karang dan sambutan ikan terasa sangat dekat riang menyambut.
   Tidak akan pernah rasa puas untuk mensyukuri kenikmatan pandangan akannya, waktu yang terus berjalan tidak akan pernah terasa walau sedetikpun, seperti pada umumnya setiap langkah kaki menujunya di bimbing oleh hembusan angin yang hemmm dan karpet putih yang menyelimuti kaki terasa lembut dengan kuat menarik ke bibir manis gili labak,
   Senyuman paling manis di antara anak desa kombang sebab perhatian yang lebih. Kala mentari senyum dan sapaan sampai jumpa lagi di saat itu dia tampak begitu hah,,,,, hati yang lemah terasa pastinya. 
   Secangkir air tawar tertuang dilautan menjadi symbol akan biaya yang dikeluarkan untuk menikmati gili labak, tak ada tandingan yang pantas untuknya kecuali dia yang jauh disana dan beberapa,
Tidak akan pernah mau semua anggota tubuh ini untuk pergi darinya, kecuali dengan rasa syukur memberi janji untuk tubuh lebih baik pada saat nanti, satu putaran jarum jam dapat kita nikmati perjalanan sebelum kaki ini napak di tubuhnya, 
   Perahu tak hentinya kapan, siapa, apa dan … menghantarkan kepadanya, dengan rintangan ombak yang mencoba memutar balikan arah dan tubuhnya juga rasa ingin menikmati menurun akan tetapi tak menjadi masalah terhadapnya,
Sajian pondok menjadi teman di saat janji rasa syukur masih belum terucap kepada tubuh untuk sejenak pergi secara nyata darinya karena secara intrinsic tidak akan pernah bisa. Fatamorgana tidak akan kuat menahan malu untuk berani Nampak di hadapan tatapan wajah gili labak, 
Walaupun kesulitan untuk memenuhi keinginan tubuh akan tidak begitu terasa yang kadang menjadi momok yang sulit di saat ada di sisi ruang lain. Menikmatin Keindahannya dapat menunutupi rasa ego di diri akan segala keinginan dan bahkan sejenak kebutuhan.
    Mata asing seakan-akan lebih tajam pandangannya dari mata lebar tanah air ini, mereka mulai menjajah keindahannya kesadaran akan potensi yang ada menjadi magnet yang kuat, apakah selera mereka yang rendah atau kita yang rabun akan keindahan tubuh kita sendiri, walaupun begitu gili labak tidak akan pernah menangis siapapun kaki ini akan selalu mendapat senyumannya, meskipun di dalam hati kerinduan melihat balasan senyuman kaki hitam kita terus menyelimuti. 
Desiran ombak dan sautan merdu kicauan burung berusaha menambah cobaan terlinga ini untuk menahan nikmat tuhan, 
  Beruntunglah kita yang pernah merasakan keindahan segala senyumannya, cobalah menahan kekaguman khalbumu melihat takjubnya jika waktu dan kondisi yang juga tak sabar mencobanya sebelum waktumu dan senyuman tak lagi tampak di saat yang maha segalannya melakukan kehendaknya.
Nikmat Tuhan Mana Yang Engkau Dustakan selalu terucap di kala ada padanya


0 Comments:

Posting Komentar